Friday, October 22, 2010

Hiduplah Seperti Bunga di Taman: 15hb Oktober

Hiduplah Seperti Bunga di Taman: 15hb Oktober

This post is also available in: English

Ringkasan Suhbah Harian Maulana Syaikh Nazim

15 Oktober 2010

Hiduplah Seperti Bunga di Taman (Syurga)

A’uzubillah himinasyaitan nirrajiim

Bismillahir Rahman-nir Rahiim

Assalamu’alaikum wrwb.

  • Maulana mengawali Suhbah dengan mengingatkan kita tentang fakta yang diketahui secara umum, namun selalu saja dilupakan – kita harus mematuhi Allah Yang Maha Kuasa, Sang Pencipta. Jika tidak, kita akan berterusan menghadapi serangkaian masalah yang selalu saja bertambah pelik/sukar yang tidak akan pernah berakhir, di dunia dan di akhirat. Hidup akan dipenuhi dengan beban, dan setiap masalah baru akan menjadi seperti tombak yang dibaling yang menusuk kita secara tiba-tiba, menambah kesulitan yang kita hadapi. Kita harus menyampaikan pesanan2 yang sama kepada setiap orang yang kita temui – menyeru kepada umat Manusia untuk menjadi hamba Allah yang taat!
  • Jika kita tidak bisa membuat Allah ridha, maka kehidupan kita di dunia dan di kehidupan selanjutnya penuh dengan penderitaan dan kesedihan, kita tidak akan bisa merasakan ketenteraman, kesenangan ataupun kebahagiaan. Mereka yang tidak taat kepada Allah akan jatuh ke dalam jurang kesulitan dan keputusasaan selama di dunia, sedangkan di akhirat nanti kembalinya mereka akan turut jatuh ke dalam jurang api neraka.

  • Tidakkah kalian ingin menikmati kemanisan kehidupan di dunia dan akhirat? Sesungguhnya Allah tidak menciptakan kamu kecuali untuk merasakan kenikmatan itu. Cicipilah/rasakanlah manisnya diciptakan, manisnya kebahagiaan, manisnya cinta dan segala kenikmatan yang berpuncak pada kewujudan yang abadi di syurga. Mengapa kalian menolak semua itu dan memilih kehidupan tanpa arti, hambar dan dibebani dengan kekecewaan dan keputusasaan? Manusia zaman sekarang mabuk sepanjang hari selama dua puluh empat jam penuh, mereka berusaha untuk mendapatkan kesenangan/ketenangan dan menemukan arti hidup mereka, mereka begitu putus asa untuk merasakan kesenangan yang mereka cari, tetapi mereka tidak merasakan apa-apa. Mereka makan dan minum …. tetapi semuanya terasa hambar. Mereka Bersosialisasi dengan sesama tetapi terasa hambar ….. mereka tidur …. bahkan tidurnya terasa hambar juga! Maulana mengatakan bahawa mereka manusia zaman sekarang yang tidak memiliki tujuan pasti, mereka tidak bisa lagi tidur secara semulajadi, begitu banyak orang yang memerlukan obat tidur dan obat-obatan lainnya hanya untuk jatuh tidur! Wahai umat manusia, apa yang telah terjadi dengan kalian sehingga kalian bahkan tidak bisa lagi tertidur dalam tenang dan damai? Begitu bermasalahnya jiwa-jiwa mereka sehingga hidup mereka terasa hambar dan tidak ada lagi kenikmatan!
  • Sedangkan mereka yang memiliki kedamaian di hatinya, mereka makan sekeping roti kering hanya dengan garam tetapi dari makanan yang sedikit itu mereka menemukan kepuasan dan merasakan kelezatan. Dan mereka mungkin tidur beratapkan langit dan berbantalkan hanya seketul batu, namun tidur mereka menggambarkan ketentraman dan kepuasan. Mereka yang hatinya tanpa tujuan dan gelisah, bahkan jika mereka tidur di atas kasur /tilam yang tebal dan nyaman, mereka masih memerlukan obat tidur untuk membuat mereka terlelap. Tidur mereka memerlukan bantuan obat tidur, tidur mereka seperti tidur orang yang sudah mati tanpa kenikmatan.
  • Tidur merupakan bentuk istirahat spiritual/rohani, yang merupakan karunia dari syurga, dan ketika orang yang beriman tertidur, ruh mereka dibawa oleh Para Malaikat. Tidur orang-orang yang beriman dan para Pencinta Allah dan Nabi-Nya (saw) terasa manis (nikmat), sama manisnya ketika mereka terjaga. Sedangkan bagi golongan Manusia lainnya, semuanya terasa hambar. Cita rasa kenikmatan berasal dari spiritualitas dan bukan berasal dari materi, tetapi begitu banyak yang tidak memahami hal ini, dan mereka mencari manisnya kehidupan di tempat-tempat yang salah.
  • Maulana berbicara tentang penipuan yang dilakukan oleh teknologi. Di permukaan tampak begitu gemilang, karena teknologi membuat hidup kita jauh lebih mudah – semuanya serba cepat, mudah dan otomatis. Komunikasi, bepergian, pertanian, perubatan, semuanya telah berubah secara drastis akibat teknologi. Maulana mengatakan, di masa lalu, para pekerja bekerja melakukan tugasan mereka dengan perlahan-lahan sambil melakukan Zikrullah dan para malaikat ikut serta dalam mengingatNya. Pada saat itu mereka dapat merasakan kegembiraan di udara, tidak seperti hari ini, ketika udara tercemar dengan asap beracun dan debit yang berbahaya.
  • Tetapi apa yang telah terjadi dengan umat Manusia dengan adanya teknologi ini? Mereka telah menjadi makhluk yang hanya memiliki keyakinan terhadap materi, dan mereka telah meninggalkan kehidupan rohaniahnya. Dan hal tersebut meninggalkan kesan yang mengerikan, karena kunci bagi kedamaian, kebahagiaan dan semua pengalaman yang menyenangkan lainnya berada di rohaniah kita dan bukan pada tubuh fisik kita. Itu semua hanya dapat dicapai melalui kegiatan-kegiatan rohani/spiritual, dan bukan dengan rangsangan fisikal. Pada akhirnya, umat Manusia saat ini tidak memiliki keiman dan kerohanian, meraka tidak bahagia dan bahkan merasa sengsara (tetapi tidak tahu mengapa), mereka rindukan kenikmatan beristirahat (tetapi tidak dapat menemukannya) dan akhirnya mereka menenggelamkan diri kedalam kehidupan duniawi, berharap untuk mati rasa dan terlepas dari belengu keputusasaan dan kekosongan. Gambaran yang begitu suram.
  • Teknologi membunuh Rohaniah kalian! Kembalilah ke kehidupan alami! Hiduplah secara alami, kembalilah ke lingkungan yang alami dan lakukanlah kegiatanmu dengan cara-cara tradisional. Tinggalkan teknologi dan kembali ke alam! Kunci untuk manisnya kehidupan di dunia dan akhirat, terletak di sana. Mengapa? Karena kerajaan syaitan dibangun dengan teknologi, kita harus bersatu untuk menghancurkan kerajaan syaitan, karena syaitan adalah musuh kita bersama.
  • Semua orang bersaudara. Dengan demikian, kita harus bersikap sebagai saudara antara satu sama lainnya. Setiap suku/bangsa diciptakan unik, dengan karakteristik yang khusus. Ketika kita bersatu, kita saling melengkapi. Setiap suku/bangsa bagaikan bunga yang berbeda antara satu dan lainnya. Ketika disatukan, mereka akan membentuk sebuah taman dengan tatanan indah yang terdiri dari bunga yang memiliki warna, bentuk, wangi dan ukuran yang berbeda-beda – seperti indahnya pelangi yang memiliki banyak warna.

يَـٰٓأَيُّہَا ٱلنَّاسُ إِنَّا خَلَقۡنَـٰكُم مِّن ذَكَرٍ۬ وَأُنثَىٰ وَجَعَلۡنَـٰكُمۡ شُعُوبً۬ا وَقَبَآٮِٕلَ لِتَعَارَفُوٓاْ‌ۚ إِنَّ أَڪۡرَمَكُمۡ عِندَ ٱللَّهِ أَتۡقَٮٰكُمۡ‌ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ۬

Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (Surah Al-Hujuraat 49:13)

  • Maulana bertanya, apakah kalian pernah melihat bunga berkelahi antara satu dan yang lainnya? Jelas tidak, sehingga sudah seharusnya manusia tidak berada dalam konflik, dan mereka seharusnya berada dalam persatuan! Mengapa Manusia berperang dan saling membunuh? TIdak ada kehormatan daripadanya.
  • Bagaimana mungkin umat Manusia mengklaim bahwa saat ini mereka telah mencapai puncak peradaban manusia? Sungguh kebohongan yang nyata! Rudal dan senjata pemusnah massal tidak dirancang hanya untuk sekedar mematikan, tetapi juga dirancang untuk mematikan dengan cara yang paling menyakitkan dan tidak manusiawi (bom fosfor, perang biologis, dll) dan mereka tidak hanya membunuh dan melukai manusia, mereka juga tidak memperdulikan atau keprihatinan atas kelangsungan hidup tanaman dan hewan! Apakah mereka yang membakar hingga mati satu sama lainnya dengan cara yang sesadis mungkin adalah manusia yang ‘ber-adab’? Maulana memperingatkan, sesaat lagi Allah akan menurunkan “pembersihan Ilahi” ke bumi, untuk membersihkan rumput-rumput liar dan membasmi mereka yang merupakan sumber dari kekerasan, kekejaman dan kehancuran. Setiap orang yang melakukan jahatan akan dihancuran dan kemudian setelah itu bumi ini akan menjadi Taman dimana bunga-bunga akan tumbuh subur dan rumput liar akan musnah!

Fatihah

Komentar

  • Ini adalah fakta yang sederhana dan logis; Allah menciptakan kita, dan kita adalah ciptaan-Nya. Kita harus tahu tempat kita sebagai hamba, mengakuiNya sebagai Tuhan kita, dan mematuhiNya dan berserah. Anehnya, di akhir zaman, saran tersebut tak diinginkan dan dianggap tidak relevan, bahkan tidak logis, oleh sebagian orang.
  • Lihatlah berapa banyak orang menjalankan kehidupan yang todak berarti! Mereka lari ke obat-obatan, berbuat kejahatan, berjudian, menghabiskan waktu mereka dengan sia-sia dengan bermain game online dan chatting di forum sosial secara berlebihan, pubbing dan clubbing, melakukan pergaulan bebas …. Mereka mencoba segalanya untuk menemukan kedamaian dalam hati dan jiwa mereka, tetapi mereka tidak mampu menemukannya. Didalam keputusasaan, mereka mencoba untuk melakukan konsultasi psikologis, pengobatan psikiatris, dan obat-obatan – mereka ingin menemukan sumber dari depresi, kegelisahan dan kekosongan yang mereka rasakan. Bahkan banyak yang akhirnya menyerah dan memilih untuk mengakhiri hidup mereka. Padahal penyelesaian dari semua masalah ada di dalam Ummul Kitab:

ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَتَطۡمَٮِٕنُّ قُلُوبُهُم بِذِكۡرِ ٱللَّهِ‌ۗ أَلَا بِذِڪۡرِ ٱللَّهِ تَطۡمَٮِٕنُّ ٱلۡقُلُوبُ

[yaitu] orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingati Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram. (Surah Ar-Ra'd 13:28)

  • Dalam satu Ayat diatas, Allah menunjukkan kepada semua umat manusia kesia-siaan usaha mereka. Mereka tidak pernah dapat menemukan kedamaian dalam dosa! Mereka hanya bisa menemukan kedamaian dalam ketaatan dan berzikir. Tidak ada cara lain. Tidak satu manusia dari milyaran yang telah meninggal dan yang masih hidup, yang pernah menemukan keberhasilan, kemenangan atau keselamatan, tanpa yakin kepada Allah, dan melayaniNya sebagai seorang hamba sejati dan rendah hati.
  • Jadilah seperti bunga di Taman (surga)! Bunga memiliki keharuman – jadi tunjukanlah perilaku yang terbaik terhadap saudara-saudaramu. Bunga tidak saling melawan – maka jadilah seorang Muslim sejati, seperti apa yang dikatakan dalam sebuah Hadits, “Seorang Muslim adalah ia yang anda merasa aman dari lidahnya (kata-katanya) dan tangannya (tindakannya).” Dengan definisi tersebut, begitu sedikit dari kita semua yang merupakan Muslim sejati! Bunga melengkapi satu sama lainnya – maka bekerjalah dengan bergandengan tangan dan saling membantu satu sama lain.

وَتَعَاوَنُوۡا عَلَى الۡبِرِّ وَالتَّقۡوٰى‌ وَلَا تَعَاوَنُوۡا عَلَى الۡاِثۡمِ وَالۡعُدۡوَانِ‌ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ‌ؕ اِنَّ اللّٰهَ شَدِيۡدُ الۡعِقَابِ‏

… Dan tolong-menolonglah kamu dalam [mengerjakan] kebaikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. (Surah Al-Ma'idah 5:2)

  • Bertobatlah dan ubahlah cara hidup anda, anda harus tahu bahwa “pembersihan Ilahi” bukan peristiwa kebetulan. Sama seperti burung Ababil yang membawa batu dari neraka untuk membunuh gajah dari Abrahah (ketika ia berbaris dengan pasukan gajah untuk menghancurkan Kabah), dan setiap burung membawa batu memiliki nama target yang dimaksudkan, hukuman Ilahi akan tiba, yang merupakan peristiwa yang pasti datang. Jika nama Anda ditulis pada salah satu ‘batu dari neraka’ yang akan datang, ia akan mencari Anda, bahkan jika Anda bersembunyi di bunker terdalam di balik dinding tebal! Jika pesan teks (sms) yang dikirim ke ponsel Anda, dapat “menemukan” Anda di manapun Anda berada, sudah pasti Malaikat-malaikat Allah akan membawa ganjaram Ilahi tepat di hadapan anda, tidak peduli di mana Anda bersembunyi. Sadarilah bahwa keselamatan bukan terletak pada bangunan yang kokoh dan persenjataan yang lengkap atau bersembunyi di tempat yang paling tersembuyi. Kesalamat terletak dalam taubat, marilah berubah dan taatlah kepada-Nya. Waktu sudah hampir habis ….

قُل لَّوۡ كُنتُمۡ فِى بُيُوتِكُمۡ لَبَرَزَ ٱلَّذِينَ كُتِبَ عَلَيۡهِمُ ٱلۡقَتۡلُ إِلَىٰ مَضَاجِعِهِمۡ‌ۖ

Katakanlah: “Sekiranya kamu berada di rumahmu, niscaya orang-orang yang telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu keluar [juga] ke tempat mereka terbunuh”. (Surah Ali-Imran 3:154)

(Kami ingin menyambut ahli terbaru kami dalam pasukan SufiHub, dia adalah seorang sukarelawan yang bekerja kerana mencintai Shaykh kami. Salinan ini adalah usaha beliau, kami memohon doa dan Fatiha atas usahanya yg sangat mulia ini. Kami masih mencari sukarelawan2 atau sesiapa yg mahu bekerja untuk mengalih bahasa bersama SufiHub.)

Maulana Syaikh Nazim mengajar setiap hari pada jam 1 pagi WIB, sila ke lelaman www.Saltanat.org untuk mengikuti pelajaran beliau. Maulana mengajar dalam Bahasa Inggeris, tetapi alih bahasa di siapkan dalam Bahasa Melayu/Indonesia. Salinan ringkasan terdapat di lelaman Naqshbandi Singapura, www.SufiHub.com.

No comments:

Post a Comment